INILAH.COM, Jakarta - Masalah aksi premanisme di Pasar Tanah
Abang, kembali menjadi sorotan setelah rencana pemerintah Provinsi DKI
Jakarta untuk merelokasi pedagang kaki lima (PKL) mendapat penolakan.
Gubenur
DKI Jakarta Joko Widodo dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama pun menuding
ada preman dibalik penolakan itu. Premanisme di Jakarta memang bukan hal
baru, bahkan bisa dikatakan untuk memberantasnya merupakan hal yang
hampir mustahil.
Tidak terhitung sudah berapa banyak petugas
kepolisian mengelar operasi untuk memberantas preman, namun
preman-preman tetap saja bermunculan. Mulai dari terminal, pasar
tradisional, hingga kawasan perdagangan modern di Jakarta, tak luput
dari aksi premanisme.
Sebagai pemimpin baru di Jakarta, Jokowi dan Ahok pun beberapa kali menyebut adanya oknum preman yang mencoba mengagalkan kebijakan-kebijakannya, khususnya dalam merelokasi pasar maupun permukiman liar, yang terbaru tentu saja dalam merelokasi PKL di Pasar Tanah Abang.
Tak mau kalah, Jokowi-Ahok pun telah menyiapkan strategi untuk mengatasi preman, mulai dari cara lunak hingga tindakan tegas dengan mengandeng TNI. Mau tahu apa saja strategi Jokowi-Ahok, simak ulasan berikut ini.
Sebagai pemimpin baru di Jakarta, Jokowi dan Ahok pun beberapa kali menyebut adanya oknum preman yang mencoba mengagalkan kebijakan-kebijakannya, khususnya dalam merelokasi pasar maupun permukiman liar, yang terbaru tentu saja dalam merelokasi PKL di Pasar Tanah Abang.
Tak mau kalah, Jokowi-Ahok pun telah menyiapkan strategi untuk mengatasi preman, mulai dari cara lunak hingga tindakan tegas dengan mengandeng TNI. Mau tahu apa saja strategi Jokowi-Ahok, simak ulasan berikut ini.