INILAH.COM, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Rano Karno
berniat mundur dari jabatannya sebagai wakil gubernur Banten. Ini
didasari atas ketidakharmonisan Rano Karno dengan Gubernur Banten Ratu
Atut Chosiyah.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan Dedi Gumelar membenarkan keinginan Rano Karno mundur dari jabatan tersebut. Keinginan itu sempat dilontarkan Rano kepadanya pada minggu lalu.
Miing, panggilan akrab Dedi Gumelar mengungkapkan keinginan Rano Karno mundur dari jabatan wagub Banten karena ketidaknyamanannya dengan posisinya saat ini. Rano kurang mendapatkan porsi dalam menjalankan tugasnya di Pemerintahan Provinsi Banten.
"Ya alasannya karena Rano merasa tidak mendapatkan porsi lebih sebagai wagub Banten," ujarnya.
Miing juga mengaku sempat kaget dengan pernyataan Rano tersebut. Bahkan Miing menyarankan untuk tetap bertahan hingga akhir masa periodenya.
Miing menambahkan selain kurang mendapatkan porsi lebih sebagai wagub Banten, Rano Karno juga tidak nyaman dengan pengaruh Ratu Atut yang menutup akses media bagi Rano Karno.
"Karena akses media buat dia (Rano Karno) saja sulit, media tidak mau memuat dia. Masa terkonfrontasi oleh kekuasaan. Dia tidak punya akses media," tuturnya.
Hubungan Rano Karno dan Ratu Atut juga diakui Miing tidak harmonis. Namun dia tidak mengetahui apa penyebab ketidakharmonisan hubungan kedua pejabat tinggi di Banten tersebut.
"Hubungannya saya tidak tahu, mungkin mereka sudah tidak mesra lagi," tandasnya.[yeh]
Anggota Fraksi PDI Perjuangan Dedi Gumelar membenarkan keinginan Rano Karno mundur dari jabatan tersebut. Keinginan itu sempat dilontarkan Rano kepadanya pada minggu lalu.
Miing, panggilan akrab Dedi Gumelar mengungkapkan keinginan Rano Karno mundur dari jabatan wagub Banten karena ketidaknyamanannya dengan posisinya saat ini. Rano kurang mendapatkan porsi dalam menjalankan tugasnya di Pemerintahan Provinsi Banten.
"Ya alasannya karena Rano merasa tidak mendapatkan porsi lebih sebagai wagub Banten," ujarnya.
Miing juga mengaku sempat kaget dengan pernyataan Rano tersebut. Bahkan Miing menyarankan untuk tetap bertahan hingga akhir masa periodenya.
Miing menambahkan selain kurang mendapatkan porsi lebih sebagai wagub Banten, Rano Karno juga tidak nyaman dengan pengaruh Ratu Atut yang menutup akses media bagi Rano Karno.
"Karena akses media buat dia (Rano Karno) saja sulit, media tidak mau memuat dia. Masa terkonfrontasi oleh kekuasaan. Dia tidak punya akses media," tuturnya.
Hubungan Rano Karno dan Ratu Atut juga diakui Miing tidak harmonis. Namun dia tidak mengetahui apa penyebab ketidakharmonisan hubungan kedua pejabat tinggi di Banten tersebut.
"Hubungannya saya tidak tahu, mungkin mereka sudah tidak mesra lagi," tandasnya.[yeh]